
Pernah satu saat guru teaterku memboncengi aku dari jalan Pramuka menuju Senen Raya 73, dimana kami berkantor. Saat meliwati gedung perpustakaan nasional yang di halaman parkirnya berdiri tegak tiang bendera dan berkibar pula sangsaka merah putih dengan megah di pucuknya, nyeletuklah dia padaku dengan menghentikan vespanya ke tepi jalan raya Salemba itu, untuk menatap bendera.. "..Coba lihat bendera itu, apa kata dan kesan mata imajinasimu ?.." aku terdiam lama sambil berpikir keras, kemudian aku pun menjawab pertanyaan sang guru. "..Bendera itu sedang diam membisu.. tapi bila tertiup angin dia akan bergerak mengibarkan tubuhnya..",jawabku. Lalu dengan santai dia menstater vespanya melaju kembali menuju arah Senen Raya, sambil bertanya padaku dengan nada kesal dan kecewa.. ".. tak kau lihat di sana ada darah, tak kau lihat di sana ada nyawa beribu bahkan berjuta sebagai korban kemegahannya? Tak kau lihat pula di sana banyak kujujuran, keiklasan yang telah dipersembahkan? Atau sebaliknya tak kau lihat di sana ada kebobrokan, penghianatan, atau para tengkulak perjuangan ?.. " masih banyak letupan kata yang keluar dari mulutnya seperti senapan mesin. Dengan nada yang semakin meninggi dan marah sekali dia melanjutkan celotehnya. Dan aku pun terdiam kaku karena seluruh tubuhku mengeluarkan keringat dingin, malu, tersinggung serta bermacam rasa bercampur aduk pada saat itu..
" Kamu tahu, disini lah saya menjadi paham bahwa selama ini kamu telah menipu dirimu sendiri di dalam setiap latihan dasar teater yang kita lakukan bersama. Maka bersiaplah kamu akan menjadi pembohong besar untuk dirimu sendiri. Sebab, kau tak pernah serius mengerahkan semua indramu untuk menerima pelajaran dasar teater yang saya berikan. Kalau mau menjadi pembohong tak perlu latihan teater. Artinya, perkembangan daya rasa dan daya nalarmu lamban sekali untuk menangkap sesuatu di balik kenyataan , yang tersirat atau yang berada di dalamnya, sekali lagi tangkap dalamnya Tarno!. Jangan kau kalah, pasrah, atau menyerah dengan ketidak tahuan dan Kebodohan!."
Sepanjang jalan aku hanya bisa terdiam karena mulutku seperti terkunci, beku tak berdaya. Ternyata, semua teguran kerasnya terhadapku itu di-iyakan oleh pikiran dan perasaanku. Tak lama pun kami sampai di depan kantor , aku turun dari boncengan. Selesai guruku memarkir vespanya, dia menepuk pundakku sambil, " ..selamat bekerja ".
Aku menuju meja kerjaku sambil tak lepas memandangi punggungnya , menghilang masuk ke ruang kerjanya.
" .. Berarti setelah kita mengetahui secara benar apa yang kita lihat secara nyata, kita harus dapat mengetahui secara benar pula apa yang berada di balik kenyataan itu sendiri. Makna dari sebuah kalimat, makna dari sebuah adegan yaitu peristiwa. Peristiwanya tangkap dan pahami. ".. Aku pun tersadar dari lamunan penganalisaan teguran sang guru setelah seseorang teman kerjaku mencolek meminjam bollpoint..
Sutarno Sk
" Kamu tahu, disini lah saya menjadi paham bahwa selama ini kamu telah menipu dirimu sendiri di dalam setiap latihan dasar teater yang kita lakukan bersama. Maka bersiaplah kamu akan menjadi pembohong besar untuk dirimu sendiri. Sebab, kau tak pernah serius mengerahkan semua indramu untuk menerima pelajaran dasar teater yang saya berikan. Kalau mau menjadi pembohong tak perlu latihan teater. Artinya, perkembangan daya rasa dan daya nalarmu lamban sekali untuk menangkap sesuatu di balik kenyataan , yang tersirat atau yang berada di dalamnya, sekali lagi tangkap dalamnya Tarno!. Jangan kau kalah, pasrah, atau menyerah dengan ketidak tahuan dan Kebodohan!."
Sepanjang jalan aku hanya bisa terdiam karena mulutku seperti terkunci, beku tak berdaya. Ternyata, semua teguran kerasnya terhadapku itu di-iyakan oleh pikiran dan perasaanku. Tak lama pun kami sampai di depan kantor , aku turun dari boncengan. Selesai guruku memarkir vespanya, dia menepuk pundakku sambil, " ..selamat bekerja ".
Aku menuju meja kerjaku sambil tak lepas memandangi punggungnya , menghilang masuk ke ruang kerjanya.
" .. Berarti setelah kita mengetahui secara benar apa yang kita lihat secara nyata, kita harus dapat mengetahui secara benar pula apa yang berada di balik kenyataan itu sendiri. Makna dari sebuah kalimat, makna dari sebuah adegan yaitu peristiwa. Peristiwanya tangkap dan pahami. ".. Aku pun tersadar dari lamunan penganalisaan teguran sang guru setelah seseorang teman kerjaku mencolek meminjam bollpoint..
Sutarno Sk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar