BILA CINTA TAK SAMPAI
sett dekor luncur BCTS
Sabtu, 26 Oktober 2013
Sabtu, 13 April 2013
Si Kembar KARTINI, MASIH DISITUKAH KAU & KARTINI INI RENDAMU, puisi dan cerpen
Menjalani kehidupan di alam mayapada Indonesia ini, yang berenda dari Merauke hingga Sabang, dari Papua hingga Aceh, demikian jalannya matahari dari Timur menuju Barat, tak akan terlepas masalah kesusahan di sisi kebahagiaan. Sering kebahagian kita lupakan, dan yang muncul di pemikiran lalu terucapkan adalah kesusahan.
Jika mengkerucut rasa susah itu pada akhirnya sampai di sudut rumah kita yang dijaga Ibu, Pendaringan atau Lumbung, tempat persiapan hidup hari berikut. Sementara di sisi sudut itu juga. yang sebenarnya lagi tempat kembarannya Pendaringan atau Lumbung itu, yaitu Tempat Buah(Keberhasilan) atau Tempat Sampah(Pembuangan). Apakah kita berbahagia atau kita berkesusahan.
Karena kita punya 'Guru', maka kita akan menelusuri pertanyaan, apa sebab kita bahagia dan bahkan tak perlu bertanya, tanpa malu-malu kita akan menuding kambing hitam, siapa saja yang membuat kita susah. Buat yang suka menulis, kata-kata yang mestinya terucapkan di bibir dan berbunyi di telinga, maka oleh Penulis, segala Kebahagiaan dan Kesusahan itu dijadikan antara lain berbentuk Puisi, Cerita Pendek, Novel dan lainnya yang juga akan ada bunyinya.
Penerbit D3M Kail, yang ada dalam Teater Kail, mencoba merangkum secuil ungkapan mereka, tentang hidup dan sejarah 'Guru' pada Si Kembar yang lahir bersama, Antologi Puisi Kartini, masih disitukah kau? dan Kumpulan Cerita Pendek Kartini ini rendamu.
Museum Tekstil Jakarta bersedia menjadi ruang bersalin pada tanggal 21 April 2013 besok. Semoga.
Jika mengkerucut rasa susah itu pada akhirnya sampai di sudut rumah kita yang dijaga Ibu, Pendaringan atau Lumbung, tempat persiapan hidup hari berikut. Sementara di sisi sudut itu juga. yang sebenarnya lagi tempat kembarannya Pendaringan atau Lumbung itu, yaitu Tempat Buah(Keberhasilan) atau Tempat Sampah(Pembuangan). Apakah kita berbahagia atau kita berkesusahan.
Karena kita punya 'Guru', maka kita akan menelusuri pertanyaan, apa sebab kita bahagia dan bahkan tak perlu bertanya, tanpa malu-malu kita akan menuding kambing hitam, siapa saja yang membuat kita susah. Buat yang suka menulis, kata-kata yang mestinya terucapkan di bibir dan berbunyi di telinga, maka oleh Penulis, segala Kebahagiaan dan Kesusahan itu dijadikan antara lain berbentuk Puisi, Cerita Pendek, Novel dan lainnya yang juga akan ada bunyinya.
Penerbit D3M Kail, yang ada dalam Teater Kail, mencoba merangkum secuil ungkapan mereka, tentang hidup dan sejarah 'Guru' pada Si Kembar yang lahir bersama, Antologi Puisi Kartini, masih disitukah kau? dan Kumpulan Cerita Pendek Kartini ini rendamu.
Kartini, masih disitukah kau?
Kumpulan
Puisi
Adhi Ayoeyanthy, Atta Verin, Diana
Roosetindaro,
Emmy Sahertian, Euis Herni Ismail,
Ida ‘Subaidah’ Mayong Senandung Kalbu, Leolintang Anies
Munfarida, Lily Siti
Multatuliana SutanIskandar, Halida Nurmayanti
Linda Autaharu, Maya Damayanti, Menni Rayani Siregar, Nani Tandjung,
Nenden Salwa, Nungky Irma Nurmala Pratikto, Ratna Dewi Barrie, Rosny
Wulan M.Oetih Basri, Sastri Yunizarti
Bakry, Suryati Syam
D3M KAIL
April 2013
Kartini, ini rendamu
Kumpulan Cerpen
Sutarno
Sk, Wina Bojonegoro,
Ratna Dewi
Barrie,
Nenden
Salwa, Tomi Faisal Alim,
Diah
Natalia,
Adhi
Ayoeyanthi, Tini Sastra, Azziadah,
Nani
Tandjung, Fitri
Dahlia
D3M KAIL
April
2013
Museum Tekstil Jakarta bersedia menjadi ruang bersalin pada tanggal 21 April 2013 besok. Semoga.
Sabtu, 16 Maret 2013
ANTOLOGI PUISI MERAJUT KISAH PERJALANAN
Diskusi
Siap
Serah Terima dari Bapak Sutarno Sk kepada Bapak John Siregar, Sang Pengarang Merajut Kisah Perjalanan, Jumat 15 Februari 2013 di Sekolah Pelangi Kasih Jakarta.
Siap
Serah Terima dari Bapak Sutarno Sk kepada Bapak John Siregar, Sang Pengarang Merajut Kisah Perjalanan, Jumat 15 Februari 2013 di Sekolah Pelangi Kasih Jakarta.
Kata Pengantar
dari Penerbit
Sebagaimana
biasanya sifat manusia, atau keadaan emosi yang selalu berubah, demikianlah
adanya seorang John Siregar yang kami kenal dari catatan perjalanannya berupa
syair.
John tidak
mersa segan untuk menulis dengan jujur apa yang dilihat dan dirasakan, sehingga
kejujuran itu mampu mendatangkan rasa
rindu pada diri sendiri, maka bermekarlah Bunga Rindu dalam hidupnya.
Selamat
menikmati Aek Naholi…
Penerbit,
Februari 2013
Kata Pengantar
Puisi Merajut Kisah
Perjalanan berhias Bunga Rindu ini adalah kumpulan
syair-syair perjalanan hidup dan hidup itu sendiri. Bunga Rindu bisa siapa saja
dan tentang apa saja. Tentang orang yang hilang dan dihilangkan.
Karena
puisi yang memungkinkan aku bebas bercakap - cakap, maka kutulis percakapan itu
dalam sebuah kumpulan syair. Syair perjalanan untuk negriku dan murid - muridku
di Pelangi Kasih.
Hanya
satu peganganku dalam menulis kumpulan syair ini, Tuhan yang memberi
kesempatan. Syair perjalanan ini adalah kumpulan syair pengembaraan hidup dan
hidup itu sendiri. Menuliskan kembali rangkaian cerita lama dari kampung
halaman tempat bergurau, bercanda ria, tempat dibesarkan dan yang bermimpi
memeluk pegunungan Alpen. Dari Pematangsiantar hingga ke belahan dunia lain
yang jauh berbeda dari tempat yang purba, dulu ia huni dan akhirnya kangen
pulang ke dunia leluhur, tempatnya dibesarkan.
Keinginan
hati, rindu menilik batas humah yang mungkin masih tersisa. Mencoba kembali
merangkai ulang cerita tentang tanah leluhur yang terputus setelah sekian lama
tak kembali dan bertanya apakah sawah ladang dan gunung-gunung masih ada. Apakah
kicau burung menghibur masih terdengar? Apakah batas sawah masih jelas ataukah tinggal
kenangan, dan telah hilang ditelan zaman dan peradaban baru? Kekacauan ahklak
manusia moderen yang menghabisi alam juga terekam dalam kumpulan syair
perjalanan ini. Kekerasan hidup dan bom-bom peledak kematian, dunia jermal dan
dunia kemunafikan, dunia yang korup dan yang tak jujur pada diri sendiri.
Syair
pengembaraan ini mencoba merekam sisi manusia yang gelap dan terang, alam yang
rusak, hidup yang tak lagi damai dengan sesama bahkan dengan Tuhan sekalipun. Banyak
yang telah hilang ditelan zaman dan peradaban post modernisme. Burung Cendrawasih mulai punah. Burung
Kakatua menangis tersedu.
Bunga Rindu juga bercerita tentang
Karut-marut ahklak manusia post-moderen
yang menghabisi alam. Kekerasan
hidup dan bom-bom peledak kematian, Di Aleppo dan di Jalur Gaza. Dunia yang
korup dan yang tak jujur pada dirinya sendiri.
Semoga bermanfaat,
dan membawa berkah
dan damai.
John Siregar
Kumcerpen TAHTA UNTUK IBU
Baki Antaran
Bismillahirrahmanirrohiim
Kata
pertama
Assalamualaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh
Kemudiannya
Tujuan memperingati Hari Ibu adalah untuk
menghargai peranan para ibu dalam menyiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang
lebih baik. Termasuk menghargai peranan ibu yang bekerja dan berprestasi di
luar rumah, namun tidak meninggalkan peranan utamanya dalam mengasuh dan
mendampingi anak-anaknya (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas)
Bukanlah sebuah laku
kelatahan jika kemudian, muncul pikiran kaum perempuan ingin bicara dalam
tulisan. Hari Ibu adalah hari
yang ditentukan sebagai hari memberi penghargaan bagi kaum Ibu dan memberikan
semangat untuk berani mengungkapkan isi hati.
Jika beberapa masa yang lalu, pada hari Ibu,
kaum Ibu dibebaskan dari kerja hari-harinya, dirayakan di sekolah-sekolah, di kantor-kantor,
maka kini layak pula kita mendengarkan kisah kaum Ibu yang berada di seberang
bukit sana dengan bentuk Cerita Pendek.
12 Cerita Pendek atau Cerpen yang tergabung
dalam buku Kumpulan Cerpen Tahta Untuk Ibu ini, ditulis oleh 12 Perempuan atau Ibu dari berbagai
Profesi. Dari seorang dokter yang menceritakan rasa manisnya kedekatan seorang
Ibu dengan putra-putrinya yang mulai bercinta hingga kisah pahitnya percintaan seorang Ibu karena
ulah seorang Ibu pula.
.
Menurut beberapa
Pengarang dalam buku Kumpulan Cerpen Tahta Untuk Ibu ini, di Indonesia tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Perayaan Hari
Ibu Nasional, tetapi atas perenungan, mungkin akan lebih tepat jika disebut
Hari Mengingat Kaum Ibu Nasional, sebab ada yang tak pantas dirayakan bagi Kaum
Ibu, saat Kaum Ibu menjadi terpuruk. Dalam
rangka itulah, Buku ini diwujudkan sebagai hadiah Hari Ibu dari Kaum Ibu kepada
Kaum Ibu. Dan Penerbit menyambut baik perenungan ini.
Semoga dengan hadirnya buku ini dalam khasanah
bahan bacaan di negeri Indonesia tercinta, paling tidak, dapat memberikan
gambaran Ibu pada masa-masanya untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
Menghargai Per-Empu-an di negeri ini.
Kumpulan
Cerpen
12 dalam 2012
Tahta Untuk Ibu
Adriana Tjandra Dewi
Agnes Hening Ratri
Emmy Sahertian
Fanny Jonathans Poyk
Khadijah Amroe
Lailatul Kipsiyah
Maya Carlina
Nungki Irma Nurmala Pratikto
Nursyida Syam
Nyimas Hilmiyati
Ratna Dewi Barrie
Sri Tedja Kamarullah
Selamat Menghargai Harkat Ibu
Penerbit D3M Kail
PENTATAHAN SAYAP-SAYAP CINTA, KUMCERPEN
Penerbit D3M Kail Luncurkan 2 Buku Sastra di PDS HB Jassin, Jakarta
Tue, 03/12/2013 - 08:37 | admin
Jakarta, Sumbawanews.com.- Peluncuran buku Kumpulan 16 Cerpen "Sayap-Sayap Cinta" di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Cikini, Jakarta Pusat, Jum'at (8/3) lalu, mendapat sambutan antusias para hadirin dengan mengundang tokoh sastra Leonowens SP sebagai pembahas utama.
Buku Kumpulan 16 Cerpen "Sayap-Sayap Cinta" ditulis oleh Sutarno Sk, Ning Wati Ameta, Nyimas Hilmiyati, Ratna Dewi Barrie, Avian Dewanto, Puska Tanjung, Syarifuddin Arifin, Nula Marewo, Ahmad Zaini, Paox Iben Mudhaffar, Emmy Sahertian, dan Nani Tandjung.
"Sastra tidak hanya sebatas ruang berkesenian di antara aksara, namun sastra merupakan langkah berpikir para penulis dengan menawarkan logika yang khas di dalam karyanya," ucap Leonowens SP di depan para hadirin.
Acara turut diisi dengan pembacaan puisi karya Jhon Siregar, persembahan 3 lagu oleh Sarib (anak dari penyanyi, alm. mbah Surip), pembacaan cerpen oleh Retno Budiningsih dan Gusti Mayani, serta kata sambutan dari Martin Aleida dan Diah Hadaning.
Berikut acara dilanjutkan dengan peluncuran buku puisi karya Jhon Siregar, "Merajut Kisah Perjalanan", yang sebelum itu telah diluncurkan pertama kalinya di Sekolah Pelangi Kasih, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat, pada 15 Februari 2013 silam; dengan mengundang pembahasan dari sastrawan dunia Leonowens SP dan penyair Irmansyah, serta dihadiri ratusan murid dan guru Sekolah Pelangi Kasih.(Har/Sis)
Langganan:
Postingan (Atom)